BUNUHLAH aku sahabatku, sesungguhnya kematianku adalah hidupku! Kematianku ada pada hidupku, dan hidupku ada dalam dalam kematianku.........
Kematian dimata seorang sufi adalah sebuah keniscayaan. bukan petaka dan bukan akhir segalanya. sebab kehidupan yang kekal darang setekah jiwa terlepas dari belenggu jasmani.
Dengan KEMATAIAN, pencari Tuhan yg dahaga spiritualnya membuncah, jiwanya akan bebas terbang ke langit Tuhan untuk mempersembahkan sembah sujud yang kekal. KEMATIAN adalah awal KEHIDUPAN.
Kenapa harus ada air mata jika KEMATIAN adalah awa dari kehidupan???
Kenapa mesti sedih hati jika tiap insan adalah menuju kematian????
Disinilah pemahaman ihwal kematian harus ditata kembali.
Hidup di dunia ini harus dimaknai sebagai medan perjuangan mencapai kehidupan hakiki.
maka yang perlu dipersiapkan dalam konteks ini tidak lain adalah menanam biji kebajikan sebagai berkal hari esok. memaknai petualangan batin menuju cinta Ilahi. Jika manusia mampu memaknai hal ini dg arif, maka saat kematian datang,,, akan disambut dengan senyuman terbaik kita sebagai bentuk kegembiraan batin karena di sini pertemmuan hakiki antara hamba Allah dengan Tuhannya tidak lagi dibatasi oleh dinding, karena subtansi dari kehidupan adalah terletak dari pertemuan agung itu sendiri.
Saya siap jika akan menapaki kehidupana hakiki dan pertemuan agung itu
Namun jika saya harus membayangkan kehilangan orang yang saya cintai meskipun untuk sementara...
bahkan mungkin saya akan melupakan pernah menulis artikel seperti ini pada note saya.....
Artinya,,, bahkan saya sendiri belum mengerti nikmat kehidupan hakiki tersebut....
belum mengerti,,,
ini copast dari mana cuba??
BalasHapuspasti bis baca artikel ato buku2 gitu.. ^^
dari koran, trs aku edit2.....hehe
BalasHapus