Kamis, 09 Juni 2011

[cerpen??] kamu sekarang adalah akibat kamu kemarin

NaNa duduk dibarisan nomer satu dari belakang pada LPJ kali ini, padahal biasanya NaNa menghindari yang belakang-belakang,,, yaaah, karena tidak efektif untuk mendengarkan.

membayankan tidur di kasur yang nyaman
Tapi apa daya, memang  pagi ini ia terlambat hampir satu jam untuk menghadiri LPJ. Sepertinya juga tidak etis kalau harus menerobos ke depan.

Terkantuk-kantuk NaNa mendengarkan LPJ,,, teringat kejadaian tadi malam. Jam satu dini hari dia masih diatas motor bersama seorang teman akhwat, mereka pulang dari menghadiri acara inagurasi kegiatan kemahasiswaan. “Aaah, seandainya NaNa tidak ikut, mungkin aku benar-benar bisa fokus mendengarkan LPJ tanpa harus terkantuk seperti ini”, begitulah yang NaNa pikirkan saat itu.

Tapi sebenarnya bukan itu permasalahan NaNa datang terlambat LPJ pagi ini. Jika diingat, rasa-rasanya NaNa akan tambah menyesal. Bagaiaman tidak, saat acara inagurasi berlangsung NaNa iseng membuka akun fbnya, didapati pengumuman bahwa tugas besar dari dosen harus dikumpulkan siang ini... Oh My God....  NaNa ingat sekali tugas itu segera ia tinggalkan setelah penilaian terakhir. Walhasil pagi ini yang harusnya NaNa bisa datang tepat waktu ke LPJ,, telat satu jam! Gara-gara menyelesaikan tugas itu.... teringat lagi NaNa,,, seandainya malam kemarin NaNa tidak pulang selarut itu.... dan seandainya lagi, ia segera menyelesaikan tugasnya setelah penilaian terakhir .  ----“

Dalam kantuknya, tiba-tiba HPnya berdering, mengagetkan saja,, dibaca siapa yang menelpon...  “Assalamualaikum” “Waalaikumsalam NaNa, ini NaNa kan ya???” “Iya pak, ini NaNa. Ada apa ya???” “Ini Pak Tora, kemaren kamu UAS ikut uas mata kuliah bapak kan???” DEG! “ya ikut pak, emang kenapa gitu?” aku mulai paniik. “kamu ini sedang apa?” “sedang LPJ pak” “dikampus??” “iya,,,” “kalau udah selesai ke ruang bapak ya, ada yang mau saya bicarakan” aduuuh, ini bapaknya gak mau ngomong kenapa lagiiii “ada apa sih pak? Sekarang aja bisa pak” “oke, saya tunggu”

Berakhirlah percakapan NaNa dengan dosennya, segera ia meninggalkan acara LPJ. Bergegas menuju ruang dosennya. “kenap ya dengan uasku,,,  apa diberita acara ada namaku, tapi kan aku gak nyontek.... blaa blaaa blaa..........” banyak pertanyaan di otaknya.

Sesampainya di ruang dosen, ia bertemu dengan Pak Tora. “Gini Na, lembar jawabmu uas kok gak ada ya???? Jadi saya belum bisa masukin nilai. Kemaren kamu ikut uas kan?” Kaget kepalang daah si NaNa. “ikut pak, orang saya ngumpulin kok ke pengawasnya” “nah, pengawasnya juga gak bisa dihubungi. Coba deh kamu cari di tumpukan jawaban temen-temenmu, mungkin saya yang skip...”
Dengan sigap NaNa mencarinya, tapi tidak ada namanya ditumpukkan itu. Oh My God,,, what happend next!

“gak ada ya?” kata dosennya. NaNa menggeleng. “saya jadi gak bisa ngasih nilai kamu, nilai kamu E” OH MY GOD..... what should I do??? NaNa disodori lembar nilai oleh dosennya, dilihatnya, nilai teman-temannya.... A A A A A A A B B B B ,,,, ketika sampai di namanya E yang terbaca,,,, Astagfirulllah, bagaimana aku menjaga amanah orangtuaku. Batinnya.

“apa ikut ditumpukan lain ya Na?” kata Pak Tora lagi. “memang biasanya ditaruh mana pak?” “berkas yang gak kepakai ada di TU” “yaudah pak, saya cari dulu” “sama saya yuk, saya tadi juga udah kesana” berangkatlah NaNa dan Pak Tora ke TU.  Sesampainya di sana, bagian TU memberikan beberapa tumpukan kertas, dicari nama NaNa tapi hasilnya nihil.
streesss dengan tumpukan kertas

Akhirnya diajaklah NaNa ketempat berkas kampus, ASTAGFIRULLAH........... banyak banget tumpukan kertas disana, dan NaNa mulai pening mencari. Namun dengan tekadnya ia menyibak satu persatu tumpukan itu.
1 menit, 2 menit, 3 menit, ..................................... sampailah ia pada nama-nama teman sekelasnya, NaNa mulai optimis akan menemukannya diantara tumpukan itu. dan akhirnya,,,,

jengjengjengejeeeng................ namannya terbaca disalah satu kertas itu, dan memang lembar jawabannya terselip di sana.. senyum syukur terpancar. Pak Tora juga tak kalah senangnya.
“Alhamdulillah, saya koreksi dulu ya?” “iya pak” “kamu tunggu aja, biar mantep, langsung tahu hasilnya” “oke deh pak”

1 menit  3 menit 5 menit.................... “ini kertasmu udah lengkap kan??” tanya Pak Tora. “hah???? Lengkap pak... emang ada yg kurang?” NaNa panik lagi. “enggak kok, Cuma ngetes reflekmu aja” Pak Tora tertawa “jiiaaah, bapak,, malah bercanda”

harapannya dapet huruf ini. Amiin :)
“udah nih nilai kamu, bagus kok, di zona aman” “berapa pak?” “tar juga tahu, tunggu tanggal mainnya, hehehe”  “yaah, bapak gitu....” “udah kamu boleh pulang, katanya lagi LPJ” “gak dikasih tahu nilainya ne pak?” “kan saya udah bilang di zona aman”

Ini bapak dosen ngapain nyuruh aku nunggu yaa tadi, maklum deh dosen muda :p “yaudah pak, saya pulang ya,,, bener gak mau ngasih tahu nilai saya???” “hahahahaha,,, nilai UASnya aja yaa, nilai finalnya nanti aja” setelah mengintip nilai UASnya NaNa tersenyum, “yaudah pak, saya pamit. Makasih pak, Assalamualaikum”


ALHAMDULILLAH, berkali-kali kalimat itu di ucapkan NaNa. Ia sadar, tanpa kasih-Nya lembar jawabannya tidak akan mungkin ditemukan di tumpukan sebanyak itu.
Teringat ia pada LPJ, sepertinya belum selesai. Bergegas ia kembali ke ruang LPJ.


tertidur di meja :((
Setelah Solat dhuhur dan mendengarkan beberapa pemaparan... Hoooaaaa,.... kantuk kembali menghampirinya, dan tiba-tiba handphonenya berdering lagi, kali ini sms yang masuk “tugasnya dikirm via email paling lambat jam1” wex? NaNa melihat jam tangannya, jam satu kurang seperemapat! Bergegas NaNa ijin LAGI dan kembali ke kamarnya. Setelah merapikan beberapa bagian, ia mengirim tugasnya. Alhamdulillah beres. Tak terasa ia tertidur di mejanya.

Tiba-tiba ia terbangun mendengar adzan Asar, dilihatnya jam di meja, menunjukkan pukul tiga lebih... ia berencana meneruskan tidurnya, sampai ia teringat. “Astagfirullah, jam 2 tadi ada acara Halaqah dan Tahsin Quran,,, kelewat!” NaNa mengirim sms ke salah satu pengurusnya dan jawabanya “afwan Na, HTQ udah selesai dari tadi, kamu kemana aja?” malu bukan kepalang, tapi apa daya memang begitu adanya “afwan ya, aku ketiduran,,zzzZZZzzz” balas NaNa “yaudah, nanti ada lagi kok, kamu jgn lupa ikut ya, untuk jadwal tar ana kirim” “syukron ukh,”


Menyesalnya NaNa, seandainya ia tidak pulang larut malam, dia tidak akan mengantuk seperti itu,,,  bisa mengerjakan tugas lebih awal sehingga tidak telat datang LPJ, tidak perlu mengantuk di acara LPJ, belum lagi maslah lembar jawabnya yang terselip makin membuatnya cape mencari, sampai ia terlewat mengikuti Halaqah dan Tahsin Quran.


NaNa menutup matanya, merenungkan semua kejadian hari ini,  merenungkan apa yang ia tulis di buku hariannya. Begitu sayangnya Allah pada-Nya sampai-sampai peringatan dan pelajaran masih bisa ia rasakan sekarang. Sepertinya menyalahkan keadaan yang sudah ada juga tidak akan menyelesaikan permasalahan. Sedari pagi ia mengeluh, apa yang ia keluhkan? Pada siapa ia mengeluh? Mengeluh = menyalahkan Allah. Bukankah Allah yang memberikan semua nikmat yang ia rasakan sekarang. NaNa tersadar dari kesalahannya, ia menutup buku hariannya. Bergegas mengambil air wudhu dan kembali menginat-Nya.
pelajaran yang berharga
kamu sekarang (bisa jadi) adalah akibat dari apa yang kamu lakukan kemarin.
Astagfirullah.
Semoga bermanfaat J


kesamaan nama dan kejadian adalah kebetulan semata :)

| Free Bussines? |

2 komentar:

  1. Sngat menginspirasi kisah NaNa a.k.a Anna ini... ^_^

    aku jadi malu ngeliat diriku ndiri, kegiatanku nggak sepenting dan bermanfaat kyk kamu... sementara kamu masih bisa menjalani semuanya dg semangat ditengah kesibukan yg demikian padat. Subhanallah... salut

    hamasah Anna... :)

    BalasHapus
  2. wex???
    ini NaNa yaa,, bukan Anna :pp

    aku sih bukan sibuk, tapi sok sibuk,,hehehehe
    inget kata2 seorang pembicara pas ikut kajian "jika kamu merasa waktumu sangat longgar, bisa jadi kamu sedang melakukan kemaksiatan" ;pp

    keep hamasah juga sal,,, banyak amanah menantimu ^__^

    aku tunggu postingmu lhooo...!

    BalasHapus

comment yaa.....